Mungkin selama ini
tidak banyak yang berubah dariku. Hidupku, hatiku. Semua seolah hanya bergeser
0,1 cm dari lumpur yang selalu menyeretku untuk tenggelam. Kerja keras dan
pengorbanan untuk mulai bangkit dari kubangan si lumpur hidup nampak tak
berbuah hasil. Selalu saja dia menarikku, menarikku, lagi. Kaulah si lumpur
hidup yang jahat. Mencoba menelanku dalam nafsu dirimu. Tapi tidak! Aku masih
belum menyerah untuk berjuang keluar dari lumpur. Meskipun tidak mudah,
meskipun tertatih.
Tuhaaaaan, ini
adalah cobaan yang tidak mudah bagiku. Selama bertahun lamanya, aku mencintai
orang yang hanya ingin menjerumuskanku lebih dalam lagi dalam lingkaran
kemurkaan-Mu. Sudah aku tak menghiraukannya, tetapi ia datang lagi, muncul
lagi, seoalah tak ingin berhenti menggangguku. Dan selama itu pula, aku jatuh,
aku terseret, aku kebingungan, aku hina, aku lelah, aku kalang kabut, dan
hampir tenggelam sedikit lagi olehnya. Dan setiap aku hampir mati tenggelam,
aku teringat 3 hal: cintaku pada-Mu, cintaku padanya dan cintaku di masa depan.
Itulah yang selalu menyelamatkanku dari semakin terhinanya diriku.
Aku tak ingin
semakin hina, aku tak ingin semakin dibenci Tuhan-ku, aku tak ingin
mengecewakan jodohku kelak. Karena aku sangat berharap jodohku adalah dia yang
mampu menjadi imam dunia akhiratku, Sang Penyelamatku di akhirat. Hanya
tangisan dalam penyesalan dini ini yang aku harapkan mampu menyemangatiku
bangkit dari lumpur. Karena aku masih belum mampu bertegas diri melawan dia
yang aku cintai. Cintaku pada dirinya lebih besar dari nafsuku. Sempat
terbesit, apakah kehinaan yang kau inginkan dariku adalah bagian dari cintamu
padaku atau hanya sekedar nafsu belaka? Apakah kau tau aku mencintaimu bukan
sekedar hasrat ingin memilikimu di dunia, aku berharapp lebih. Lebih dari yang
mungkin kau kira. Bersama bahagia di akhirat. Ya, itu!
Aku mohon jangan
memanfaatkan perasaan cintaku padamu hanya untuk kesenangan duniamu saja. Tak
tahukah aku lelah kau tarik ulur hatiku.
Tak bisakah kau menginginkanku karena cinta sucimu? Tak bisakah kau menjadi pria yang menjaga
kesucian wanita yang mencintaimu? Apakah kau melakukan ini kepada semua wanita
yang pernah mencintaimu? Merusak, merusak dan merusak. Inilah kebodohanku,
mencintai pria perusak. Pria yang tak pernah membicarakan cinta, tapi nafsu
belaka. Tololnya diriku yang masih berharap kau berubah. Kau sama sekali tidak
memikirkan 'sins'. Kau bahkan tidak pernah membicarakannya.
Hey, man. Meskipun
aku mencintaimu selama bertahun-tahun, tapi aku tidak mau menghabiskan sisa
umurku denganmu. Aku ingin bersama pria yang mengasihiku dengan cinta sucinya.
Jadi tolong, jika kau tak mencintaiku lebih baik lepaskan aku pergi. Tak ada
guna bersamamu. Mengharapkanmu hanya akan membunuhku. Sudah cukup kehinaan ini.
Sudah cukup kau coba membawaku ke memori lama. Itu hanya cerita lama. Aku ingin
melangkah ke jalan yang lebih baik. Meskipun tak bersamamu, orang yang selalu
menggetarkan hatiku. Aku yakin aku kuat. Aku tidak lemah. Aku mampu walau air
mataku pasti 'kan mengering seiring menjauhnya hatimu. Cukuplah kau menghilang
sampai aku bertemu jodohku di pelaminan. Semua cinta yang menyakitkan ini pasti
akan pudar.
Tuhan, jagalah
cintaku dalam kebaikan
Musnahkanlah semua
kehinaan cintaku
Ampunilah cinta
sesat ini
Tunjukkanlah dia
yang sebenar-benarnya
Terangilah hidupnya
Ubahlah dia menjadi
pria sholeh
Pria yang Kau
cintai, Tuhan..
Dan sertakanlah aku
di pelaminan megahmu
Bersama hamba
laki-laki yang mencintai-Mu lebih dari mencintaiku
Aamiin
Dear,
My Dear